File talk:TDKGM 01.392 Koleksi dari Perpustakaan Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya.pdf

From Wikimedia Commons, the free media repository
Jump to navigation Jump to search

Transcription

[edit]

Bahasa Melayu
<contra Soerjoardipoetro>

Rapat Besar jang terhormat,

Dengan setjara singkat kami hendak membentangkan dari sesoeatoe hal jang telah kami dapet denger sendiri, kami saksikan sendiri dan kami rasakan sendiri:

Sesoenggoehnja kami merasa berat akan mengoeraikan hal ini, tetapi walaupoen telah sekian berat rasanja, toch hal tadi terpaksalah kami haroes mengoetarakannja. Hal mana hanjalah terwille van ’t kind belaka.

a. Sedjak Mulo-Taman Siwo tidak berdiri pada tempatnja, maka hal itoe mendjadi sesoeatoe stof dalem pembitjaraän2 publiek, teroetama poela bagi toean toean jang dapetlah dikata mempoenjai tjinta pada Instituut. Berhoeboengan dengan stof itoe, maka lambat laoen dan sekiranja ketaoeanlah keadaän2 jang tidak pada mestinja oleh mareka itoe. Sebab itoelah pada wektoe ini banjak anak2 jang dipintanja keloear dari onze Instituut dan di-sekolahkan pada sekolahan lain. Keadaän mana, telah kami selidiki sendiri dan sekiranja kami dapet menerangkan sebagei di bawah ini:

a. Pada sekarang ini jang masih berdiri jalah afd. H.I.S., Schakel dan Kindertuin plus Internaat. Dalem Kindertuin Intern: Schakel keadaänja normaal. Sedjak moelai doeloe. 7 kl. H.I.S. itoe dipisahkan dengan afd. H.I.S. lainnja, jalah ikoet dalem gebouw Mulo dan hanja terpimpin oleh toean Kihadjar Soerjo dan toean Soedarso. Klas inilah jang sekarang masih djoega berdiri, tetapi boleh dikata tinggal nama sadja jaitoe kl. 7 (voorklas). Toean Kihadjar tiada pernahlah memberi pengadjaran di lain2 klas, dus tetap dalem 7 kl. (Mulo) dengan toean Soedarso.

Tinggal nama sadja kata kami, karena anak2nja sebagean besar telah keloear. Sebabnja;

a. pengadjaran disitoe djaoeh bisa dikata pada mestinja.

b. Toean2 terseboet itoe, kalau dateng

==2==

di sekolahan sak soekanja sendiri jaitoe antara jam 8/9, poen poelangnja antara 11/12 siang; demikian itoe boekanlah sering2, tetapi soedah biasa. Kemoendoeran pengetahoeannja anak2 7e kl. Itoe moedahlah orang saksikan sendiri. Hingga dalem afd. H.I.S. poen telah kentara ada perbedaännja; jaitoe menoeroet rapport 1ste klas: ini, anak2 7e kl. (voorklas) tiada diadjar bahasa Melajoe dan Soenda, sedang moelai 4e kl.t/m 6e kl. sadja ada diadjarkan. Hal ini, bageimanakah pikirannja bapa moerid, apabila menandai tangan di rapport, jang 4e kl. diadjar dan 7e kl. tida?

Kita leerkrachten sering membitjarakan hal itoe, [7e kl. soepaja tidak dipisahkan), tetapi tinggal gelap.Berhoeboengan keadaän di Mulo (7e kl. 1ste kl.) roesak, maka sekarang kira2 ada 15 anak2 dari H.I.S. Tjikakak jang dipintanja keloear, jalah teroetama disebabkan dari keadaän 7e kl. (Inilah menoeroet perkataän2 dari loearan jang telah kali dapet sendiri, bewijs-kalau perloe kami dapet atoerkan soerat2).


b. Selama kami dalam Taman-Siswo Bandoeng, beloemlah pernah ada dibitjarakan tentang keperloean2 sekolahan, perabot2, lebih-lebih tentang administratie (inkomsten dan uitgaven). Baik dari afd. H.I.S. Schakel. Kindertuin dan Internaat, tiada pernah. Malahan kalau ada jang menta soepaja administratie enz di-terangkan; permentaän itoe sering memberi synthoom Hoofd akan bekelai dengan leerkrachten.

c. Berhoeboeng dengan main gelap-gelapan itoe, maka menjebabkan tiada senangnja sebagean leerkrachten. Lebih djaoeh jang bererti membikin djoega keroegiannja Instituut Taman-Siswo.

d. Vergadering2 tiap2 hari Djoemahat, jang dibitjarakan tiada djaoeh tiada deket, hanja tentang kebatinan sadja.

e. Pertemoean (pergaoelan) anak2 dengan leerkrachten koerang, karena dalem Instituut


==3==

tiada ada didirikan sesoeatoe middel oentoek merapetkan perhoeboengan itoe. Kita tidak mendirikan, karena tidak ada alatnja. Sedang kalau alat tadi dipikoel oleh anak2 nistjaja ….. sebab sebagean besar telah membajar f 3,50 tiap2 boelan.

f. Kemanakah perginja inkomsten tadi? Kita leerkrachten tidak dapet menggambarkan; hanjalah padoeka toean Kihadjar Soerjo sendiri. Kami tiap2 boelan hanja taoe f. 20,- lain tidak.


Pemandengan singkat Berhoeboeng dengan toean Hoofd Instituut koerang menetapi koeadjibannja, lagi poela dari sesoeatoe pokok jalah administratie gelap djalannja, maka keadaän Taman-Siswo di Bandoeng beloemlah bisa dikata baik. Tetapi walaupoen demikian, kami pertjaja, bahwa keadaän jang tiada baik ini bisa segera diperbaikinja. Karena;

a. mengingat, bahwa perasaän tidak senang dari toean2 tadi, hanja disebabkan dari sesoeatoe halangannja Taman-Siswo pada ini wektoe. Halangan mana, jaitoe hanja halangannja Hoofd v/h Instituut Bandoeng.

b. mengingat, bahwa pendapetan oeang sekolah tiada sedikit djoemlahnja, maka apabila oeroesan administratie tadi dioeroes setjara terang-terangan dan kedjoedjoeran, nistjajalah Instituut tiada akan mendapet keadaän jang tiada baik ini.

c. mengingat, bahwa perasaän koerang senang dari leerkrachten itoe, disebabkan, teroetama gelapnja administratie dan leidingnja Hoofd v/h Instituut. Sedang kita taoe, bahwa kita leerkrachten bekerdja dalem Taman-Siswo itoe, setidak-tidaknja dapetlah dikata dengan initiatief-liefde. Dus apabila sebab-sebab jang mendjadikan koerang senang itoe soedah hilang, nistjaja poen tenaganja leerkrachten ada tertampak tambahnja, jang mana mengoentoengkan pada kita semoea (volk), teroetama Instituut.


==4==
Permintaan Besandar dengan alesan2 terseboet, maka oleh karena ternjata, bahwa onze Hoofd v/h Instituut Bandoeng oemoemnja dikata koerang tjakep (berhalangan); b. berhoeboeng dengan banjaknja cuncurentie dari lain pihak; c. berhoeboengan dengan Instituut di Bandoeng sedang mendjadi stof pembitjaraän; d. berhoeboeng dengan dalem Taman-Siswo dimoelaikan pengadjaran behasa Djawa, jaitoe sedang mendjadi pembitjaraän djoega, teroetama bangsa Djawa. Maka kalau Rapat-Besat memandang perloe Hoofd v/h Instituut di Bandoeng akan diganti, soepajalah penggantiän itoe sigra dilakoekan adanja.

Hormat, <tanda tangan> Soemitro (?)


Translation

[edit]

Bahasa Indonesia
==1==
<kontra Soerjoardipoetro>

Rapat Besar yang terhormat,

Dengan secara singkat kami hendak membentangkan dari sesuatu hal yang telah kami dapat dengar sendiri, kami saksikan sendiri dan kami rasakan sendiri:

Sesungguhnya kami merasa berat akan menguraikan hal ini, tetapi walau pun telah sekian berat rasanya, hal tadi terpaksalah kami harus mengutarakannya juga. Hal mana hanyalah demi anak belaka.

a. Sejak Mulo-Taman Siwo tidak berdiri pada tempatnya, maka hal itu menjadi sesuatu bahan pembicaraan umum, terutama pula bagi para tuan-tuan yang bisa dikatakan memiliki perasaan cinta terhadap institut ini. Berhubungan dengan bahan itu, maka lambat laun dan sekiranya ketahuanlah keadaan-keadaan yang tidak semestinya oleh mereka itu. Sebab itulah pada waktu ini banyak anak-anak yang diminta keluar dari institut kita dan disekolahkan di sekolah lain. Keadaan tersebut, telah kami selidiki sendiri dan sekiranya kami dapat menerangkan seperti di bawah ini:

a. Pada sekarang ini yang masih berdiri ialah afdeling H.I.S., sekolah penghubung dan Taman Kanak-kanak serta asrama. Di TK dan sekolah penghubung keadaanya biasa. Sejak mulai dulu kelas 7 H.I.S. itu dipisahkan dengan afdeling H.I.S. lainnya, ialah ikut di dalam gedung Mulo dan hanya terpimpin oleh Tuan Kihadjar Soerjo dan Tuan Soedarso. Kelas inilah yang sekarang masih juga berdiri, tetapi boleh dikatakan tinggal nama saja yaitu kelas 7 (kelas depan). Tuan Kihadjar tidak pernahlah memberi pengajaran di lain-lain kelas, jadi tetap di kelas 7 (Mulo) dengan toean Soedarso.

Tinggal nama saja kata kami, karena anak-anaknya sebagian besar telah keluar. Sebabnya;

a. pengadjaran di situ bisa dikatakan jauh dari layak.

b. Tuan-tuan tersebut itu, kalau datang

==2==

di sekolah sesuka hati sendiri yaitu antara pukul 8:00 – 9:00, sedangkan pulangnya antara pukul 11:00 – 12:00 siang; demikian itu tidaklah sering-sering, tetapi sudah biasa. Kemunduran pengetahuan anakanak kelas 7 itu mudahlah orang saksikan sendiri. Hingga di afdeling H.I.S. pun telah kentara ada perbedaannja; yaitu menurut rapor kelas 1 ini, anak-anak kelas 7 (kelas atas) tidak diajari bahasa Melayu dan Sunda, sedang mulai kelas 4 s/d 6 saja diajarkan. Hal ini, bagaimanakah pikirannya bapak murid, apabila menandai tangan di rapor, yang kelas 4 diajar dan kelas 7 tidak?

Kita para pengajar sering membicarakan hal itu, [kelas 7 supaya tidak dipisahkan), tetapi tinggal gelap. Berhubungan keadaan di Mulo (kelas 7, kelas 1) rusak, maka sekarang kira-kira ada 15 anak-anak dari H.I.S. Cikakak yang diambil keluar, ialah terutama disebabkan dari keadaan kelas 7. (Inilah menurut perkataan-perkataan dari bocoran yang telah kami dapatkan sendiri, bukti bisa kami serahkan surat-suratnya jika diperlukan).

b. Selama kami di Taman-Siswo Bandung, belumlah pernah dibicarakan tentang keperluan-keperluan sekolahan, perabot-perabot, lebih-lebih tentang administrasi (pendapatan dan pengeluaran). Baik dari afdeling H.I.S., kelas penghubung, TK, dan asrama, tidak pernah. Malahan kalau ada yang supaya administrasi dan seterusnya diterangkan, maka permintaan itu justru memberikan gejala Kepala sekolah akan berkelahi dengan para guru.

c. Berhubung dengan permainan gelap itu, maka ini menyebabkan tidak senangnya sebagian dari para guru. Lebih jauh lagi, berarti ini juga membuat kerugian Institut Taman-Siswo.

d. Sedangkan pada rapat setiap hari Jumat, yang dibicarakan tiada jauh tiada dekat, hanya tentang kebatinan saja.

e. Pertemuan (pergaulan) anak-anak dengan para tenaga pengajar kurang, karena dalam Institut

==3==

tidak didirikan sesuatu prasarana untuk merapatkan hubungan tersebut. Kita tidak mendirikan, karena tidak ada alatnya. Sedang kalau alat tadi dipikil oleh anak-anak niscaya ….. sebab sebagian besar telah membayar f 3,50 per bulannya.

f. Kemanakah perginya pendapatan tadi? Kita para tenaga pengajar tidak dapat menggambarkan; hanyalah paduka tuan Kihadjar Soerjo sendiri. Kami tiap-tiap bulan hanya tahu f. 20,-, selain itu tidak.

Pemandangan singkat Berhubung dengan Tuan Kepala Institut kurang menetapi kewajibannya, lagi pula dari sesuatu pokok ialah administrasi gelap jalannya, maka keadaan Taman-Siswo di Bandung belumlah bisa dikatakan baik. Tetapi walaupun demikian, kami percaya, bahwa keadaan yang tidak baik ini bisa segera diperbaikinya. Karena;

a. mengingat, bahwa perasaan tidak senang dari tuan-tuan tadi, hanya disebabkan dari sesuatu masalah Taman-Siswo pada waktu ini. Masalahnya mana, yaitu hanya masalah Kepala Institu Bandung.

b. mengingat, bahwa pendapatan uang sekolah tidak sedikit jumlahnya, maka apabila urusan administrasi tadi diurus secara transparan dan jujur, maka niscaya Institut in itidak akan mendapatkan keadaan yang tidak baik ini.

c. mengingat, bahwa perasaan kurang senang dari para guru itu, disebabkan, terutama gelapnya administrasi dan kepemimpinan Kepala Institut. Sedang kita tahu, bahwa kita para guru bekerja di Taman-Siswo itu, setidak-tidaknya dapatlah dikatakan dengan inisiatif cinta. Jadi apabila sebab-sebab jang menjadikan kurang senang itu sudah hilang, niscaya maka tenaga para guru tampak akan bertambah, yang akan menguntungkan kita semua, terutama institut ini sendiri.


==4==
Permintaan Bersandarkan alasan-alasan tersebut, maka oleh karena ternyata, bahwa Kepala Institut kita di Bandung kurang cakap (bermasalah); b. Berhubung dengan banyaknya persaingan dari pihak lain; c. berhubungan dengan Institut di Bandung sedang menjadi bahan pembicaraan; d. berhubung dengan hal bahwa di Taman-Siswo mulai diajarkan bahasa Jawa, yaitu sedang menjadi pembicaraan juga, terutama di antara bangsa Jawa. Maka kalau Rapat-Besat memandang perlu jika Kepala Institut di Bandung itu diganti, maka supayalah penggantian itu dilakukan dengan segera adanya.

Hormat, <tanda tangan> Soemitro (?)