File:Sungai Dalam Kosmologi Masyarakat Ngaju.pdf

From Wikimedia Commons, the free media repository
Jump to navigation Jump to search
Go to page
next page →
next page →
next page →

Original file (914 × 1,356 pixels, file size: 4.9 MB, MIME type: application/pdf, 108 pages)

Captions

Captions

Add a one-line explanation of what this file represents

Summary

[edit]
Description
Bahasa Indonesia: Kosmologi masyarakat Ngaju tidak dapat dilepaskan dari Kaharingan yang merupakan keyakinan asli suku Dayak. Dalam kehidupan sehari-hari, kosmologi masyarakat Ngaju di desa Pangi, dapat dilihat dari pengetahuan dan kepercayaan mereka dalam memandang lingkungan alam tempat mereka tinggal serta bagaimana mereka memanfaatkannya. Sungai yang merupakan salah satu bentang alam memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat. Dalam pengetahuan masyarakat, sungai dinilai memiliki sumber daya yang melimpah. Batang yang pada awalnya menjadi pusat aktivitas dan interaksi masyarakat di sungai tidak lagi dapat ditemukan di desa Pangi. Dalam pengetahuan masyarakat Ngaju di desa Pangi, air sungai Kahayan juga dinilai tidak lagi baik digunakan sebagai sumber air minum seperti di era tahun 1970-an. Hal yang menarik, meski secara fisik sungai mulai ditinggalkan namun secara non fisik, sungai masih dijadikan orientasi dan pedoman hidup masyarakat Ngaju. Penyebutan arah yang mengacu pada aliran sungai yaitu hulu-hilir, mengacu pada arah darat-sungai yaitu tinggi-rendah sekaligus dapat digunakan untuk menyebutkan arah mata angin. Pandangan warga Pangi mengenai sungai juga dapat diketahui dari keyakinan mereka terhadap keberadaan mahluk-mahluk adikodrati. Air yang mengalir di sungai dipandang mengandung khasiat tertentu yang baik bagi tubuh. Dalam kepercayaan warga Pangi, disepanjang alirannya, air sungai melarutkan beragam zat kekayaan alam seperti mineral, tumbuh-tumbuhan, serta urat-urat kayu sehingga air sungai diyakini mengandung obat berbagai penyakit dan bermanfaat bagi tubuh manusia. Dengan khasiat ini, air sungai dipercaya mampu membersihkan yang sudah bersih, menyucikan yang suci. Makna akan air ini tidak hanya dipegang teguh oleh pemeluk Kaharingan, bahkan pemeluk agama lain masih ada yang tetap meyakini dan menerapkan konsep ini dalam kehidupannya.
Date
Source
institution QS:P195,Q126392608
Author Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII

Licensing

[edit]
Public domain This file is in the public domain in Indonesia, because it is published and distributed by the Government of Republic of Indonesia, according to Article 43 of Law 28 of 2014 on copyrights.

Any of the following acts are not considered Copyright infringement:

  1. Publication, Distribution, Communication, and/or Reproduction of State emblems and national anthem in accordance with their original nature;
  2. Any Publication, Distribution, Communication, and/or Reproduction executed by or on behalf of the government, unless stated to be protected by laws and regulations, a statement to such Works, or when Publication, Distribution, Communication, and/or Reproduction to such Works are made;
  3. ...
  4. Reproduction, Publication, and/or Distribution of Portraits of the President, Vice President, former Presidents, former Vice Presidents, National Heroes, heads of State institutions, heads of ministries/nonministerial government agencies, and/or the heads of regions by taking into account the dignity and appropriateness in accordance with the provisions of laws and regulations.

العربية  Basa Bali  English  Bahasa Indonesia  日本語  Jawa  Minangkabau  Bahaso Jambi  македонски  Bahasa Melayu  português  русский  Sunda  简体中文  繁體中文  +/−

File history

Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.

Date/TimeThumbnailDimensionsUserComment
current07:38, 5 July 2024Thumbnail for version as of 07:38, 5 July 2024914 × 1,356, 108 pages (4.9 MB)Rahmaziz (talk | contribs)Uploaded a work by Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII from {{Institution:Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII}} with UploadWizard

The following page uses this file:

Metadata