File:Telaga Dringo, Pesona Cagar Alam dalam Mempertahankan Keseimbangan dan Kelestarian Ekosistem Hutan.jpg

Bahasa Indonesia: Telaga Dringo atau sering disebut Telaga Sidringo, merupakan telaga yang terbentuk dari kaldera yang pernah meletus pada tahun 1786 dan membentuk kawah mati yang terisi oleh air hingga menjadi telaga. Telaga Dringo terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banajarnegara, Jawa Tengah dengan ketinggian 2202 MDPL.

Telaga Dringo sering disebut Ranu Kumbolonya Dieng karena hamparan padang rumput dan telaganya yang menyerupai tempat yang berada di Jawa Timur itu. Tempat ini memiliki temperatur harian berkisar antara 18 derajat Celcius hingga 32 derajat Celcius dengan rata-rata curah hujan pertahun 1400 mm/tahun sehingga membuat tempat ini memiliki hawa yang sejuk. Kawasan ini ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Surat Besluit Gubernur Jenderal Belanda No. 26 Staatsblad No. 376 tanggal 10 Juli 1940 diperkuat dengan SK Penunjukan Menteri Kehutanan No. SK.359/Menhut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004.

Akses untuk mencapai ke tempat ini didominasi jalan yang berbatu yang dapat menjadi sangat licin setelah turun hujan karena jalan aspal hanya mencapai objek wisata Kawah Candra Dimuka. Tracking merupakan opsi kedua untuk mencapai Telaga Dringo dengan memarkirkan kendaraan di objek wisata Kawah Candra Dimuka jika takut dengan resikonya. Kawasan ini merupakan kawasan Cagar Alam sehingga hanya diperbolehkan untuk penelitian atau semacamnya, sehingga untuk berkemah dikawasan tidak diperbolehkan, tetapi dapat dilakukan di luar kawasan Cagar Alam, atau dapat bermalam di penginapan yang berada di pusat keramain Dieng yang jaraknya dapat ditempuh sekitar 30 menit dan memiliki fasilitas yang mencukupi untuk melewati dinginnya malam Dieng.