File:Putri Simbar Kencana.jpg
Original file (2,304 × 3,456 pixels, file size: 2.03 MB, MIME type: image/jpeg)
Captions
Summary
[edit]DescriptionPutri Simbar Kencana.jpg |
Bahasa Indonesia: Simbar Kencana merupakan putri dari kerajaan Talaga (kerajaan bawahan Dewa Niskala), karena kecantikannya maka Raja Talaga melakukan sayembara untuk menentukan suami dari putrinya. Sayembara untuk menjadi suami Putri Simbar Kencana dilakukan selama tiga hari.
1. Hari pertama, lomba keterampilan perang tanding adu senjata; tombak, gada, pedang, dan keris sambil menunggang kuda 2. Hari kedua, lomba keterampilan menangkap harimau dan babi hutan yang masih liar di hutan, dengan ketentuan siapa yang paling banyak itu yang menjadi pemenang. 3.Hari ketiga, lomba keterampilan menggunakan senjata panah, dengan sasaran seekor bunglon yang tergantung pada ekornya, sehingga bunglon itu terus-menerus berayun. Hasil dari sayembara nantinya berhak untuk menjadi suami Simbar kencana. Orang yang datang untuk mengikuti sayembara tersebut ternyata bukan dari tatar sunda atau Jawa saja melaikan sampai ke negeri Palembang. Sayembara didapatkan oleh seorang ksatria pilih tanding dari Palembang yang bernama Sakyawara anak dari Menteri Urusan Laut Kerajaan Palembang. Dia dinobatkan menjadi patih utama kerajaan Talaga atau menjadi orang kedua setelah raja. Karena kerakusannya akhirnya Sakyawara melakukan makar terhadap raja Talaga dengan cara menyuruh Bayangkara untuk membunuh sang raja. Rencana pembunuhan ini ternyata berhasil dilakukannya pada saat raja akan melakukan hajat kecil. Kematian ayahanda Simbar Kencana membuat dia terpukul dan menangisi kematian ayahnya. Apalagi setelah mengetahui yang melakukan pembunuhan ayahnya itu suaminya sendiri. Kabar kematian sang Raja Talagamanggung terdengar oleh raja Dewa Niskala dan akhirnya dia mengutus anaknya yang bernama Sang Kusumalaya (Ajar Kutamangu) untuk menyelidiki kasus kematian Raja Talagamanggung. Berkat kecerdasan dan kecerdikannya, akhirnya Anjar Kutamangu menemukan pembunuhnya sekaligus dalang dibalik pembunuhannya yaitu Sakyawira. Rasa sayang terhadap ayah yang dibunuh oleh suaminya membuat Simbar Kencana menjadi membenci sang suami. Kebencian yang membara ini dibuktikannya pada saat suaminya sedang tidur. Pada malam itu ketika Sakyawira sedang tertidur lelap di dalam kamarnya, Simbar Kencana dengan rasa penuh kebencian bahkan lupa kalau yang akan dibunuhnya itu suaminya sendiri secara diam-diam menghujamkan patrem (tusuk sanggul yang tajam) ke tenggorokan suaminya itu sampai tiga kali. Hujaman Patrem secara berulang-ulang membuat Sakyawira tidak sempat melakukan perlawanan dan menyadarinya sampai ia meninggal di dalam kasurnya. Setelah berhasil membunuh Sakyawira akhirnya Simbar Kencana menikah dengan Sang Kusumalaya dan menjadi Ratu di kerajaan Talaga menggantikan ayahnya. Dari pernikahan dengan Sakyawira Simbar kencana tidak memiliki anak, sedangkan dari Sang Kusumalaya dia dikaruniai anak dan diberi nama Sang Batara Sakawayana atau terkenal dengan nama sunan Corendra. Sumber : http://www.wacananusantara.org/5/427/simbar-kencana |
Date | |
Source | Own work |
Author | Endang Mu'min |
Licensing
[edit]- You are free:
- to share – to copy, distribute and transmit the work
- to remix – to adapt the work
- Under the following conditions:
- attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.
File history
Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.
Date/Time | Thumbnail | Dimensions | User | Comment | |
---|---|---|---|---|---|
current | 15:32, 27 September 2018 | 2,304 × 3,456 (2.03 MB) | Akang endang (talk | contribs) | User created page with UploadWizard |
You cannot overwrite this file.
File usage on Commons
There are no pages that use this file.
Metadata
This file contains additional information such as Exif metadata which may have been added by the digital camera, scanner, or software program used to create or digitize it. If the file has been modified from its original state, some details such as the timestamp may not fully reflect those of the original file. The timestamp is only as accurate as the clock in the camera, and it may be completely wrong.
Camera manufacturer | Canon |
---|---|
Camera model | Canon EOS 650D |
Exposure time | 1/2,500 sec (0.0004) |
F-number | f/1.8 |
ISO speed rating | 400 |
Date and time of data generation | 11:08, 8 June 2015 |
Lens focal length | 50 mm |
Width | 5,184 px |
Height | 3,456 px |
Bits per component |
|
Pixel composition | RGB |
Orientation | Normal |
Number of components | 3 |
Horizontal resolution | 72 dpi |
Vertical resolution | 72 dpi |
Software used | Adobe Photoshop CS6 (Windows) |
File change date and time | 22:25, 27 September 2018 |
White point chromaticity |
|
Chromaticities of primarities |
|
Color space transformation matrix coefficients |
|
Y and C positioning | Co-sited |
Exposure Program | Manual |
Exif version | 2.3 |
Date and time of digitizing | 11:08, 8 June 2015 |
Meaning of each component |
|
APEX shutter speed | 11.375 |
APEX aperture | 1.625 |
APEX exposure bias | 0 |
Maximum land aperture | 1.75 APEX (f/1.83) |
Metering mode | Partial |
Flash | Flash did not fire, compulsory flash suppression |
DateTime subseconds | 28 |
DateTimeOriginal subseconds | 28 |
DateTimeDigitized subseconds | 28 |
Supported Flashpix version | 1 |
Color space | Uncalibrated |
Focal plane X resolution | 5,798.6577181208 |
Focal plane Y resolution | 5,788.9447236181 |
Focal plane resolution unit | inches |
Custom image processing | Normal process |
Exposure mode | Manual exposure |
White balance | Auto white balance |
Scene capture type | Standard |
GPS tag version | 0.0.3.2 |
Serial number of camera | 088033024362 |
Lens used | EF50mm f/1.8 II |
Rating (out of 5) | 0 |
Date metadata was last modified | 05:25, 28 September 2018 |
Unique ID of original document | C0D76E1D7D64A5DE5BF0F3363BB68066 |