File:Amirsyah Tambunan.jpg
Original file (2,258 × 2,218 pixels, file size: 1.61 MB, MIME type: image/jpeg)
Captions
Summary
[edit]DescriptionAmirsyah Tambunan.jpg |
Bahasa Indonesia: Jakarta - Program pembangunan harus melingkupi perspektif hak asasi manusia yang mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Perencanaan dan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) harus dilakukan dengan memastikan hak-hak asasi masyarakat terlindungi, dan masyarakat mendapatkan manfaat dari proyek PSN tersebut,” ungkap Pramono Ubaid Tanthowi, Wakil Ketua Internal Komnas HAM, saat menjadi narasumber dalam diskusi tukar pikiran mengenai penyelesaian masalah Pulau Rempang yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023). Salah satu kurangnya penerapan perspektif HAM dalam PSN tercermin dari meletupnya Kasus Rempang. Lebih spesifik, Pramono menjelaskan langkah-langkah yang telah ditempuh Komnas HAM untuk menangani dugaan pelanggaran HAM dalam Pembangunan Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Selain menerima pengaduan, Komnas HAM juga telah melakukan upaya mediasi, pemantauan lapangan, hingga permintaan keterangan dari pihak-pihak terkait. Komnas HAM berharap bahwa pelaksanaan Proyek Rempang Eco City dilakukan dengan prinsip partisipasi masyarakat dan adanya persetujuan bebas, terlebih dahulu, dan diinformasikan (free, prior and informed consent) dan sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan - bahwa setiap kebijakan dan proyek pembangunan menjamin bahwa tidak seorang pun yang ditinggalkan (no one left behind). Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan harus berpihak kepada masyarakat, serta mendorong penerapan prinsip-prinsip business and human rights. Selain Komnas HAM, hadir memberi penjelasan dalam diskusi ini Direktur Penetapan Pengaturan Tanah Pemerintah Kementerian ATR/BPN Sri Pranoto serta Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla. Jusuf Kalla turut memberi atensi atas persoalan ini, ia mendorong agar dalam tujuan pembangunan maupun investasi, Negara betul-betul mengedepankan kemanusiaan dan keadilan sosial. Peserta dalam diskusi yang dipimpin Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. KH Amirsyah Tambunan ini antara lain jajaran Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, perwakilan organisasi masyarakat Islam tingkat pusat, serta media massa. (AAP/IW) |
|||
Date | ||||
Source | https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2023/10/9/2425/belajar-dari-kasus-rempang-komnas-ham-psn-harus-bermanfaat-bagi-masyarakat.html | |||
Author | Human Rights National Commission of Republic of Indonesia | |||
Other versions |
|
Licensing
[edit]Public domainPublic domainfalsefalse |
This file is in the public domain in Indonesia, because it is published and distributed by the Government of Republic of Indonesia, according to Article 43 of Law 28 of 2014 on copyrights.
Any of the following acts are not considered Copyright infringement:
العربية ∙ Basa Bali ∙ English ∙ Bahasa Indonesia ∙ 日本語 ∙ Jawa ∙ Minangkabau ∙ Bahaso Jambi ∙ македонски ∙ Bahasa Melayu ∙ português ∙ русский ∙ Sunda ∙ 简体中文 ∙ 繁體中文 ∙ +/− |
File history
Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.
Date/Time | Thumbnail | Dimensions | User | Comment | |
---|---|---|---|---|---|
current | 16:15, 14 October 2023 | 2,258 × 2,218 (1.61 MB) | Urang Kamang (talk | contribs) | File:Jusuf Kalla, Amirsyah Tambunan, Pramono Ubaid Tanthowi.jpg cropped 68 % horizontally, 52 % vertically using CropTool with precise mode. |
You cannot overwrite this file.
File usage on Commons
The following page uses this file:
File usage on other wikis
The following other wikis use this file:
- Usage on id.wikipedia.org
Metadata
This file contains additional information such as Exif metadata which may have been added by the digital camera, scanner, or software program used to create or digitize it. If the file has been modified from its original state, some details such as the timestamp may not fully reflect those of the original file. The timestamp is only as accurate as the clock in the camera, and it may be completely wrong.
Camera manufacturer | Canon |
---|---|
Camera model | Canon EOS 90D |
Author | |
Copyright holder | |
Exposure time | 1/200 sec (0.005) |
F-number | f/5.6 |
ISO speed rating | 6,400 |
Date and time of data generation | 15:35, 6 October 2023 |
Lens focal length | 135 mm |
Orientation | Normal |
Horizontal resolution | 72 dpi |
Vertical resolution | 72 dpi |
File change date and time | 15:35, 6 October 2023 |
Y and C positioning | Co-sited |
Exposure Program | Normal program |
Exif version | 2.31 |
Date and time of digitizing | 15:35, 6 October 2023 |
Meaning of each component |
|
APEX shutter speed | 7.625 |
APEX aperture | 5 |
APEX exposure bias | 0.33333333333333 |
Metering mode | Pattern |
Flash | Flash did not fire |
DateTime subseconds | 86 |
DateTimeOriginal subseconds | 86 |
DateTimeDigitized subseconds | 86 |
Supported Flashpix version | 1 |
Color space | sRGB |
Focal plane X resolution | 7,936.1459521095 |
Focal plane Y resolution | 7,931.6239316239 |
Focal plane resolution unit | inches |
Custom image processing | Normal process |
Exposure mode | Auto exposure |
White balance | Auto white balance |
Scene capture type | Standard |
GPS tag version | 0.0.3.2 |
Rating (out of 5) | 0 |