File:Kerapan Sapi Brujul 4.jpg

From Wikimedia Commons, the free media repository
Jump to navigation Jump to search

Original file (5,000 × 3,332 pixels, file size: 10.64 MB, MIME type: image/jpeg)

Captions

Captions

Add a one-line explanation of what this file represents

Summary

[edit]
Description
Bahasa Indonesia: Kerapan Sapi Brujul yaitu perlombaan sapi di areal pertanian berair yang dilakukan pasca panen. Tradisi Kerapan Sapi Brujul Kota Probolinggo telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 18 Oktober 2019.

Sapi Brujul di Kota Probolinggo adalah sebuah tradisi semacam kerapan sapi di Madura, tapi tidak digelar di lapangan kering tapi di sawah yang penuh lumpur berair. Tradisi ini berawal dari kebiasaan petani yang selalu membajak sawahnya terlebih dahulu menggunakan sapi sebelum menanam padi. Sawah–sawah dibanjiri dengan air hingga penuh, lalu dibajak. Untuk mengusir kejenuhan, para petani ini kemudian berlomba di areal sawah yang berlumpur tersebut. Lambat laun kebiasaan tersebut menjadi hobi baru bagi para petani. Dari situ kemudian oleh sekelompok petani dikembangkan menjadi sebuah perlombaan Kerapan Sapi Brujul antar petani setiap musim tanam padi tiba. Pada mulanya tidak ada hadiah untuk pemenang atau juaranya karena murni hanya untuk bersenang-senang serta ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta yang dirayakan bersama-sama. Hanya saja ada ketentuan bahwa si Joki harus mengenakan udheng (ikat kepala) khas Probolinggo. Tradisi ini sudah dilakukan turun temurun yang diselenggarakan oleh masyarakat demi keberlanjutan ekosistem budaya di tempat ini. Berdasarkan narasumber yang diwawancarai Kerapan Sapi Brujul di Kota Probolinggo sudah ada dari tahun 1950-an. Jenis sapi yang digunakan adalah sapi dengan ras sapi brujul, sebagaimana yang digunakan untuk membajak sawah oleh para petani ketika memasuki masa tanam. Kerapan ini berbeda dengan ras sapi merah di Pulau Madura, karena menggunakan sapi bajak padi.

Penggunaan teknik pelatihan sapi di masa lalu yaitu dengan melakukan pendekatan secara emosional antara joki dan sapi. Mereka makan bersama, mandi malam bersama, menghabiskan waktu bersama merupakan trik terampuh untuk menjalin kedekatan batin dengan sapi hingga sapi mudah untuk dikendalikan.
Date
Source Own work
Author Ivuvisual

Licensing

[edit]
I, the copyright holder of this work, hereby publish it under the following license:
w:en:Creative Commons
attribution share alike
This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International license.
You are free:
  • to share – to copy, distribute and transmit the work
  • to remix – to adapt the work
Under the following conditions:
  • attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.


File history

Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.

Date/TimeThumbnailDimensionsUserComment
current05:29, 20 August 2021Thumbnail for version as of 05:29, 20 August 20215,000 × 3,332 (10.64 MB)Ivuvisual (talk | contribs)Uploaded own work with UploadWizard

The following page uses this file:

Metadata